Musim panen padi pada bulan April nanti diperkirakan akan menghasilkan 33.3 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) dimana hasil panen nanti akan setara dengan 43.7% dari target GKG pada tahun ini sebesar 76.2 juta ton. Hasil panen pada musim panen April telah memeprhitungkan dampak dari gagal panen dibeberapa daerah akibat gangguan iklim dan hama dimana pemerintah segera turun tangan dengan kembali menyebarkan benih secara langsung kepada para petani untuk segera ditanam kembali. Hingga saat ini lahan produksi padi terbesar tercatat berada di pulau Jawa dengan jumlah lahan mencapai 60% dimana kondisi iklim sejak pertengahan tahun lalu sedikit terganggu terkait dampak gelombang panas El Nino di kawasan pasifik yang disusul dengan pengaruh La Nina tahun ini yang menyebabkan curah hujan relatif tinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Perekonomian Brazil tercatat sedang mengalami masa sulit dimana pertumbuhan ekonomi negara tersebut kembali mengalami kontraksi sebesar -5.9% (yoy) pada kuartal keempat tahun lalu atau -3.8% (yearly) dengan tingkat infasi mencapai 10.67% sepanjang tahun 2015. IMF memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Brazil pada tahun juga juga akan tetap berkontraksi seiring dengan terjadinya resesi yang lebih panjang seiring dengan belum pulihnya sektor industri dan tambang di negara tersebut yang yang tercatat mengalami penurunan sebesar -6.2% dan -6.6% pada tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi Brazil mengalami masa-masa kelam dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan memburuknya situasi politik yang menyeret kekacauan bidang ekonomi ditengah melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia dan jatuhnya harga-harga komoditas global semakin menambah tekanan bagi negara tersebut.
Penurunan yield obligasi negara melanjutkan penurunan yield di perdagangan hari Kamis (03/03) setelah sebelumnya turun tajam di perdagangan hari Rabu (02/03). Meskipun rawan aksi profit taking, minat beli terhadap obligasi negara masih cukup besar, market bergerak seimbang antara minat jual dan minat beli. Secara keseluruhan yield obligasi negara turun -7.05bps, obligasi dalam kelompok tenor pendek mengalami penurunan sebesar -3.90bps, obligasi dalam kelompok tenor menengah turun sebesar -4.36bps, sementara obligasi dalam kelompok tenor panjang mengalami penurunan sebesar -10.483bps.
Kemungkinan pada perdagangan di akhir pekan ini pasar akan berfluktuatif sementara minat jual akan lebih dominan.
Analisa Tehnikal dan Fundamental untuk menilai atau mengambil keputusan di Pasar Modal dan Forex
Entri Populer
-
Sistem dan strategi trading sangat penting untuk kita terapkan dalam perdagangan forex. Karena dengan suatu sistem atau strategi trading yan...
-
3. Pola Piercing Pola Piercing adalah pola bullish candlestick pembalikan , mirip dengan Pola Bullish Engulfing . Ada dua komponen dar...
-
Saya pernah diberi nasehat, “Analisa terbaik adalah analisa kamu sendiri, tapi kamu perlu melakukan apa yang chart beritahu ke kamu, buk...
-
Rekap Kurs Rupiah Minggu Lalu Sementara mayoritas rakyat Indonesia menikmati liburan Lebaran, kurs Rupiah pekan lalu terperosok lagi dan ...
-
Pada sesi pertama perdagangan Kamis (1/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 90,55 poin (2,44%) ke level 3.805,634. Begit...
-
Meskipun Rupiah sempat dibuka sedikit menguat pada pembukaan sesi perdagangan di awal pekan, namun dominasi Dolar AS di pasar memaksa mata ...
-
Pola Candlestick adalah formasi yang terbentuk dari beberpa candlestick pada grafik yang dapat memberikan gambaran ke trader tentang ke...
-
Random Walk Theory dan Self-Fulfiling Prophecy adalah dua hal yang sering dijadikan kritikan pihak akademisi dan non-praktisi kepada anal...
-
Kali ini saya akan membahas apa yang harus dilakukan dan dihindari dalam trading forex serta panduan memilih broker forex terbaik dan terper...