Entri Populer

Rabu, 05 Oktober 2016

Fixed Income Daily Report of October 6, 2016

Analisa Transaksi Perdagangan Obligasi Rabu (5/10)
Pasar surat utang Indonesia kembali bergerak sideways pada perdagangan kemarin. Yield SUN tenor 10 tahun naik tipis 2bp ke level 7,02%.

Volume transaksi pada perdagangan surat utang negara kemarin secara outright tercatat mencapai IDR6,0 triliun, meningkat dari hari sebelumnya yang mencapai IDR4,2 triliun. Investor banyak mentransaksikan seri obligasi negara FR0056 dan FR0053 yang pada perdagangan kemarin tercatat masing-masing volume transaksinya mencapai IDR1,4 triliun dan IDR1,2 triliun. Sejalan dengan perdagangan SBN, volume transaksi pada obligasi korporasi juga meningkat menjadi IDR1,1 triliun, dari hari sebelumnya yang hanya mencapai IDR383,0 miliar. Seri obligasi korporasi yang paling aktif diperdagangkan adalah PNBN02CN1 dengan volume transaksi sebesar IDR400,0 miliar, dan FIFA02ACN4 dengan IDR129,0 miliar.

Perkiraan Pasar dan Rekomendasi Kamis (6/10)
Pasar surat utang Indonesia diperkirakan masih akan bergerak dalam rentang yang terbatas dalam waktu dekat ditengah variatifnya katalis dari eksternal maupun domestik. Dari eksternal, keluarnya data manufaktur dan industri jasa di AS di bulan September mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya. Hal ini meningkatkan optimisme terhadap perekonomian di negara tersebut sehingga meredakan tekanan di pasar global dan mendorong investor untuk beralih dari safe-haven assets ke riskier assets. Hal ini diperkirakan juga akan meredakan tekanan di pasar surat utang Indonesia pasca melemah dalam beberapa hari sebelumnya. Namun disisi lain, membaiknya data ekonomi AS juga meningkatkan ekspektasi pelaku pasar global bahwa Bank Sentral AS akan semakin dekat dengan rencananya untuk menaikkan suku bunga acuannya di akhir tahun ini. Sementara itu, adanya kemungkinan Bank Sentral Eropa yang akan mengurangi program pembelian utangnya juga meningkatkan spekulasi bahwa beberapa Bank Sentral akan cenderung lebih hawkish terhadap kebijakan moneternya sehingga hal ini memicu kenaikan yield obligasi Pemerintah secara global. Ditengah sentimen yang masih variatif ini, maka yield SUN diperkirakan masih akan cenderung bergerak dalam rentang yang terbatas dalam jangka pendek. Namun demikian, dalam jangka menengah, potensi penurunan yield masih cukup terbuka ditengah tekanan supply SBN yang semakin mereda di kuartal terakhir tahun ini, dimana Pemerintah hanya menargetkan untuk menerbitkan SBN melalui lelang SUN dan Sukuk senilai IDR48,7 triliun di 4Q16, jauh lebih rendah dari penerbitan melalui lelang di 1Q16, 2Q16, dan 3Q16 yang masing – masing mencapai IDR126,6 triliun, IDR118,3 triliun, dan IDR118,9 triliun.

Beberapa seri bertenor pendek dan menengah seperti FR0053, FR0070, dan FR0056 akan menjadi pilihan yang menarik untuk trading ditengah volatilitas pasar yang masih tinggi.


Berita Pasar Surat Utang Indonesia
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) berencana akan menerbitkan obligasi pada bulan november mendatang. Obligasi yang rencananya akan diterbitkan dengan nominal sebesar IDR1,5 triliun ini adalah bagian dari rencapa Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) yang telah dirilis perseroan pada tahun 2014. Rencananya, obligasi ini akan diterbitkan dalam beberapa tenor, yaitu satu tahun, tiga tahun, dan lima tahun. Hasil dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk mendukung pembiayaan unit Layanan Modal dan Mikro (ULaMM) dan Membina Keluarga Sejahtera (Mekaar).

Lembaga pemeringkat PEFINDO memberikan peringkat idA+ untuk PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dengan outlook peringkat di level stabil.Menurut PEFINDO, peringkat ini mencerminkan posisi pasar Perseroan yang akan diuntungkan oleh percepatan pembangunan infrastruktur, produk yang terdiversifikasi dan jaringan yang luas, serta struktur modal yang konservatif dan indikator proteksi arus kas yang kuat. Namun demikian, peringkat ini masih dibatasi oleh volatilitas pada bisnis konstruksi serta tantangan dari para pesaing pendatang baru.

PT Jababeka International B.V, anak usaha dari PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) berencana akan mencatatkan obligasi pada 6 oktober 2016.Obligasi yang akan dicatatkan di Singapore Stock Exchange ini memiliki nominal sebsar USD20,167 juta, dengan tingkat bunga sebesar 6,5% per tahun, dan akan jatuh tempo pada tahun 2023.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar