Entri Populer

Selasa, 08 Agustus 2017

Fixed Income Daily Report of August 9, 2017

Analisa Perdagangan Obligasi Selasa (8/8)
Harga obligasi di pasar surat utang Indonesia menguat terbatas pada pedagangan kemarin. Yield SUN turun pada kisaran 1-5 bp di sepanjang kurva dimana yield bertenor 10 tahun ditutup di level 6,88% kemarin, dari hari sebelumnya di level 6,90%.

Penguatan harga di pasar SBN kemarin juga diikuti oleh peningkatan volume transaksi, dimana total transaksi secara outright tercatat mencapi IDR14,3 triliun, diatas transaksi hari sebelumnya yang sebesar IDR5,5 triliun. Beberapa seri yang di lelang Pemerintah seperti SPN12171109, FR0061 dan FR0074 juga mendominasi transaksi di pasar sekunder kemarin. Sementara itu, transaksi di pasar obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar IDR424,8 miliar, turun dari hari sebelumnya yang sebesar IDR981,3 miliar.

Perkiraan Pasar dan Rekomendasi Rabu (9/8)
Meningkatnya tekanan eksternal diperkirakan dapat membatasi peluang penurunan yield dalam jangka pendek. Tekanan di pasar global meningkat seiring meningkatnya tensi antara AS dan Korea Utara. Presiden AS, Donald Trump, menyatakan akan menanggapi secara agresif setiap tindakan profokatif dari Korea Utara. Hal ini meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar yang tercermin dari pelemahan bursa saham AS pada perdagangan semalam. Sementara itu, setelah mengalami kenaikan di awal perdagangan, yield US Treasury bertenor 10 tahun kembali turun dan ditutup di level 2,26% seiring meningkatnya minat investor untuk masuk pada safe-haven assets ditengah meningkatnya tensi geopolitik.  Hal ini diperkirakan juga dapat membatasi ruang penurunan yield di pasar surat utang Indonesia dalam jangka pendek. Semakin tipisnya yield spread antara SUN dan US Treasury bertenor 10 tahun, dimana saat ini mencapai 462bp, dibawah rata – rata sebulan terakhir yang sebesar 466bp, juga dapat membatasi penurunan yield di pasar domestik. Namun sebaliknya, potensi kenaikan yield yang  signifikan di pasar surat utang Indonesia diperkirakan juga akan terbatas seiring masih tingginya minat investor untuk masuk ke pasar surat utang Indonesia yang tercermin dari tingginya partisipasi investor dalam lelang SUN kemarin. Total penawaran Investor yang masuk ke Pemerintah pada lelang kemarin mencapai IDR58,6 triliun, yang merupakan total penawaran tertinggi sejak tahun 2008, dan jauh diatas rata – rata penawaran yang masuk dalam setiap lelang di tahun ini yang sebesar IDR36,7 triliun. Appetite investor asing terhadap pasar domestik juga masih terus meningkat yang tercermin dari terus berlanjutnya aliran dana asing dan berlanjutnya penurunan angka CDS Indonesia. Dengan demikian, beberapa hal ini diperkirakan akan menjaga tren yield yang rendah di pasar surat utang Indonesia.

SUN seri acuan FR0061, FR059, dan FR0074 masih akan menjadi pilihan yang menarik untuk diperdagangkan seiring likuiditasnya yang sangat baik. Sementara itu, SUN seri FR0050, FR0045, FR0054, FR0052, dan FR0040 dapat menjadi alternatif pilihan investasi bagi investor seiring masih atraktifnya yield seri – seri ini.


Berita Ekonomi dan Pasar Surat Utang Indonesia

Pemerintah berhasil menerbitkan SUN senilai IDR22,5 triliun melalui lelang yang dilakukan kemarin. Nominal penerbitan ini merupakan nilai maksimal penerbitan dalam lelang SUN kemarin, yaitu 1,5 kali dari target indikatif Pemerintah yang sebesar IDR15,0 triliun. Keberhasilan Pemerintah dalam penerbitan SUN melalui lelang kemarin didorong oleh tingginya partisipasi investor dalam lelang kali ini, dimana total penawaran investor yang masuk ke Pemerintah mencapai IDR58,6 triliun, yang merupakan total penawaran tertinggi sepanjang penyelenggaraan lelang SUN, dan jauh diatas rata – rata penawaran dalam 15 kali lelang di tahun ini yang hanya sebesar IDR36,7 triliun. SUN seri baru, FR0075, menjadi seri yang paling banyak diterbitkan Pemerintah dalam lelang kali ini, yaitu mencapai IDR6,4 triliun, seiring banyaknya permintaan pada seri ini dan adanya kemungkinan seri ini untuk dijadikan SUN seri acuan bertenor 20 tahun di 2018. Dengan hasil lelang kali ini, year-to-date, Pemerintah telah berhasil menerbitkan SBN senilai IDR514,6 triliun, atau sekitar 71,7% dari target penerbitan SBN sepanjang tahun 2017.

PT Wahana Otomitra Multiartha Tbk (WOMF) menerbitkan obligasi senilai IDR720,5 miliar. Obligasi dengan nama Obligasi Berkelanjutan II WOM Finance Tahap II Tahun 2017 tersebut, merupakan bagian dari penerbitan obligasi dengan skema Penawaran Umum Berkelanjutan II (PUB II) dengan target total penerbitan sebesar IDR4,5 triliun dimana pada penerbitan PUB II tahap pertama, Perseroan telah menerbitkan obligasinya senilai IDR800,0 miliar. Obligasi tahap II ini akan diterbitkan dalam 2 seri, yaitu seri A dengan nominal sebesar IDR400,0 miliar memiliki tenor 370 hari dan tingkat bunga sebesar 7,80% per tahun, sementara Seri B diterbitkan senilai IDR320,5 miliar dengan tenor 3 tahun dan memiliki kupon sebesar 8,90% per tahun. Masa penawaran akan dilakukan pada 14 - 16 Agustus 2017. Sementara, tanggal distribusi secara elektronik pada 22 Agustus 2017 dan rencananya akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 23 Agustus 2017.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar