Entri Populer

Rabu, 26 Agustus 2015

IHSG Dalam Arah Yang Tak Pasti

Tepat tanggal (11/8) lalu bank sentral China melakukan kebijakan yang cukup mengagetkan pasar keuangan dunia, yakni dengan melakukan pemotongan nilai mata uang mereka atau yang lebih dikenal dengan sebutan devaluasi, - Yuan dipangkas sebesar 1.9%, rekor sepanjang sejarah.
Lalu mengapa China melakukan hal tersebut? Dalam teori ekonomi internasional, mata uang sangat menentukan harga suatu produk negara di pasar internasional yang dijual, ketika terjadi pelemahan mata uang, maka sudah pasti harga produk si negara A akan lebih murah dari sebelumnya dan ini yang terjadi oleh China. Dengan ekonomi AS yang secara perlahan berangsur-angsur membaik pasca 2008, nilai mata uang di kawasan regional juga perlahan melemah terhadap USD yang menguat. Namun cerita-nya lain dengan China; pelemahan mata uang Yuan tidak seperti yang diharapkan, dan pasar hanya memberi pelemahan Yuan sekitar 3-5% terhadap USD, jauh lebih kecil dengan mata uang sejenis di kawasan regional seperti Won (-12%), dan Yen (-18%). Ini yang membuat kinerja ekspor China melemah dan membuat pertumbuhan ekonomi China melambat karena ekspor berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi China.
Grafik. GDP China dan Tingkat Ekspor China
www.tehnical-and-fundamentalanalysis.blogspot.com

IHSG Terpelanting

Belum kelar masalah fundamental ekonomi Indonesia, lalu kapan Fed Rate akan dinaikkan, kemudian pasar dikagetkan dengan langkah ajaib PBOC (bank sentral China). Lengkaplah sudah penderitaan IHSG saat ini. Alhasil IHSG terus menerus mengalami pelemahan di tengah ketidakpastian di pasar financial global. Dalam 2 hari (11/08-12/08) IHSG tercatat melemah 5.8% dan asing terus menerus keluar dari pasar modal Indonesia dengan mencatatkan net sell selama bulan Agustus yang berjumlah Rp 4.5 trilyun. Hampir seluruh sektor ekonomi di IHSG terkoreksi, yang dimana penurunan terbesar dialami oleh sektor aneka industri dan perbankan.
Grafik Pergerakan IHSG
www.tehnical-and-fundamentalanalysis.blogspot.com

Kinerja buruk IHSG berimbas pada imbal hasil YTD saat ini yang dimana hingga (18/08) tercatat minus 14%, lebih buruk dibanding negara-negara lainnya di global dan regional (lihat grafik di bawah).
Grafik IHSG Year to Date (YTD)
www.tehnical-and-fundamentalanalysis.blogspot.com

Reshuffle Kabinet Dan RAPBN 2016 Masih Perlu Pembuktian

Pemerintah bergerak cepat melihat keadaan dari pelemahan rupiah dan IHSG, dengan melakukan perombakan kabinet serta intervensi pasar oleh Bank Indonesia (BI) terhadap rupiah. Namun saya melihatnya saat ini keadaan sudah agak sulit, - kemarin saya menghadiri acara kementrian PU, dan saya mendengar bahwa penyerapan anggaran dan pembebasan lahan masih jauh dari final, dan ini tentunya tidak baik bagi ekonomi Indonesia yang dimana membutuhkan stimulus.
Saat ini permasalahannya pemerintah membutuhkan investasi modal, sedangkan pihak swasta dan asing enggan menguncurkan duit-nya, di sisi lain pemerintah mengharapkan dari APBN (alokasi subsidi BBM) untuk menggeber infrastruktur; terlihat ada miss-match di sini. Dan permasalahan Indonesia bukan lagi soal konsumsi masyarakat yang melambat, belanja pemerintah yang masih rendah, namun juga iklim investasi yang sulit.
Tabel RAPBN 2016
www.tehnical-and-fundamentalanalyis.blogspot.com
Saya juga melihat pemerintah masih terkesan memaksakan realisasi pajak untuk tahun depan (2016), yang dimana terdapat kenaikan sebesar 5% dari tahun ini (2015). Perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini juga disebabkan oleh kenaikan pajak untuk sektor produktif yang akhirnya melemah-kan sektor ekonomi tersebut. So.. ini yang menjadi sentiment negative bagi investor.
Bank Indonesia memutuskan untuk menahan level suku bunga di 7.5% karena dinilai sesuai dengan resiko makroprudensial yang dialami Indonesia saat ini. Namun saya melihat cukup sulit bagi Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan maupun menurunkan suku bunga di tengah situasi pelemahan mata uang dan rencana kenaikan suku bunga The Fed. Lagipula, tidak menjadi jaminan jika BI menurunkan suku bunga agar roda perekonomian bisa berjalan cepat, dikarenakan perbankan memang sangat berhati-hati saat ini untuk menggelontorkan kredit.
 Grafik Suku Bunga Acuan Indonesia
www.tehnical-and-fundamentalanalysis.blogspot.com

Situasi Ekspor Yang Tak Menentu

Ekspor merupakan motor penggerak ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir, dimana minyak dan gas bumi menyumbang sebesar 18% dari total eskpor, komoditas 11%, dan barang manufaktur sebesar 10%-6%, negara tujuan ekspor Indonesia diantaranya China 14% dari total ekspor, Jepang 11%, AS 10% dan Singapura 7%. Pada bulan Juli tercatat ekspor Indonesia turun menjadi US$ 11.41 miliar dari sebelumnya US$ 13.5 miliar, tentu pelemahan rupiah di sini tidak menolong ekspor Indonesia serta merta dan ini menandakan bahwa permintaan dunia terhadap barang sedang melambat.  
Grafik Nilai Ekspor Indonesia
www.tehnical-and-fundamentalanalysis.blogspot.com

Prediksi Ke Depan

Hasil riset Morgan Stanley serta majalah Economist menemukan bahwa Indonesia termasuk ke dalam negara dengan keadaan ekonomi yang cukup riskan terhadap resiko. Pelemahan rupiah terhadap dollar sudah mencapai 26% sejak tahun 2013 lalu, ditambah dengan kenaikan suku bunga serta defisit transaksi berjalan telah membuat rupiah terkapar. Capital outflow yang terus berlangsung sejak quantitative easing dihentikan oleh The Fed juga turut memperburuk keadaan.  Posisi ekonomi Indonesia cukup sulit saat ini, dan biasanya jika rupiah terus melemah maka secara langsung akan melemahkan IHSG pula.
Grafik Negara Dengan Resiko Kerentanan Nilai Tukar Terhadap US$
www.tehnical-and-fundamentalanalysis.blogspot.com
Bulan Agustus merupakan bulan terburuk di tahun ini bagi IHSG, sempat bertahan di level 4,800-an, saat ini IHSG terus turun dan bertengger di level 4,300-an atau melemah 10.4%. sedangkan rupiah selama Agustus telah melemah 3.8%. Rupiah dan IHSG merupakan indikator yang dapat dijadikan acuan untuk melihat fundamental ekonomi Indonesia saat ini, setiap pelemahan rupiah 1% maka IHSG akan melemah sebesar 2-3%. Jadi jika menurut OJK level 14,000/$ masih cukup wajar, bagaimana jika 15,000/$? So, jika menghitung pelemahan rupiah hingga 15,000/$ maka posisi IHSG kemungkinan akan bergerak dalam rentang 4,250-,4,350.
Jika pada tahun 2008 IHSG anjlok minus 50% dibandingkan pada posisi awal tahun, maka jika pelemahan rupiah masih terus berlangsung hingga akhir Agustus dan IHSG mencapai level  4,250 maka IHSG telah turun sebanyak 29%! jika dibandingkan pada posisi tertingginya di level 5,500 pada tahun ini.
Namun level tersebut masih bisa turun mengingat capital outflow yang terus keluar dari pasar saham Indonesia saat ini menyusul tenggat waktu kenaikan suku bunga The Fed pada medio oktober or Desember.

Senin, 24 Agustus 2015

Daily Technical Stock Analysis of August 25, 2015


Pola Candle Breakaway Gap & < 4.4.41 Dukung Kerawanan Koreksi Terbatas.


IHSG masuk dalam range 4.000 – 4.400, di dukung trend jangka pendek IHSG Bearish, Stochastic Oversold, Fase Distribusi, penutupan di bawah 5-Day MA (4.387), candle Bearish Breakaway Gap, Trend Volume meningkat, menunjukkan kerawanan koreksi selama closing di bawah 4.298. Namun untuk short term, kondisi oversold seharusnya dapat mendorong technical rebound jika dapat bertahan di atas 4.241, menuju 4.298/4.395. (Target Bear 4.823 Gap/4.743/4.485/4.424/4.270 gap; Bull 5.213/5.262/5.288/5.325/5.373/5.403/5.451/5.490/5.514 DONE). Resist: 4.182/4.241/4.295/4.358. Support: 4.156/4.111/4.070/4.000. Perkiraan Range: 4.070 – 4.260.

www.tehnical-and-fundamentalanalysis.blogspot.com


Rekomendasi ; BBCA,PGAS,GGRM,CPIN,PWON,PTPP, AISA, ACES


www.tehnical-and-fundamentalanalysis.blogspot.com

www.tehnical-and-fundamentalanalysis.blogspot.com

www.tehnical-and-fundamentalanalysis.blogspot.com

www.tehnical-and-fundamentalanalysis.blogspot.com

www.tehnical-and-fundamentalanalysis.blogspot.com

www.tehnical-and-fundamentalanalysis.blogspot.com

www.tehnical-and-fundamentalanalysis.blogspot.com




Analisa Rupiah 24 - 28 Agustus 2015

Rekap Kurs Rupiah Minggu Lalu


Kurs Rupiah masih terdepresiasi di pasar mata uang. Setelah dibuka melemah pada 14,133 per Dolar AS di awal pekan, kurs Rupiah terus merosot hingga ditutup pada 14,256 per Dolar AS di hari Jumat. Namun demikian, Bank Indonesia dikabarkan terus melakukan intervensi untuk mencegah depresiasi lebih lanjut, sehingga Rupiah menurut kurs tengah BI pada akhir pekan lalu tercatat masih pada 13,895 per Dolar AS.

Kurs Tengah BI
Kurs BI USD/IDR Per 21 Agustus 2015

Pasar saham Asia dan Barat ambruk pekan lalu akibat bayang-bayang perlambatan ekonomi China, anjloknya harga komoditas energi, dan ketidakpastian seputar kenaikan suku bunga The Fed. Indeks Gabungan Shanghai kembali melorot pada hari terakhir perdagangan Jumat kemarin, sementara China masih bersikeras mempertahankan mata uangnya di level rendah demi mempertahankan daya saing ekspor. Faktor-faktor tersebut menghantui pasar Saham Indonesia dan memaksanya terus bergerak dalam reli bearish. Depresiasi Yuan, khususnya, membuat proyeksi ekonomi Indonesia kian suram karena harga-harga komoditas diperkirakan akan makin merosot akibat penurunan permintaan dari China.
Proyeksi itu memperburuk sentimen pasar pada Indonesia yang telah terjungkal akibat rendahnya pengeluaran Pemerintah dan terus tertundanya proyek-proyek pembangunan infrastruktur. Selain itu, meski Current Account dilaporkan telah mengalami peningkatan, tetapi masalah utama penurunan permintaan domestik dan memburuknya iklim bisnis masih belum terselesaikan. Dilihat dari sisi produksi maupun pengeluaran, nampaknya masih kecil peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia akan rebound di kuartal ketiga 2015 meski banyak pihak mengharapkan hal itu.
Keputusan Bank Indonesia pada hari Selasa untuk membiarkan suku bunga acuan tetap pada 7.5 persen dipandang sebagai langkah terbaik untuk menjaga keseimbangan makroekonomi dan stabilitas finansial di masa sulit saat ini, namun belum bisa mendorong Rupiah untuk menguat. Hal ini terutama berkaitan dengan ketidakpastian seputar kenaikan suku bunga the Fed; apabila otoritas moneter Amerika Serikat tersebut sungguh menaikkan suku bunga pada bulan September, maka pelarian modal dari Indonesia akan makin menjadi-jadi.
Singkatnya, dipandang dari sisi fundamental terdapat sedikitnya lima faktor yang melatarbelakangi depresiasi Rupiah saat ini, yaitu:
  1. Perlambatan ekonomi China.
  2. Penurunan harga-harga komoditas penting dunia, khususnya komoditas energi.
  3. Ketidakpastian tentang kenaikan suku bunga The Fed.
  4. Melemahnya aktivitas produksi dan permintaan domestik.
  5. Rendahnya pengeluaran pemerintah dan belum terwujudnya pembangunan infrastruktur di dalam negeri.
Di sisi lain, kemampuan Bank Indonesia untuk menopang nilai tukar Rupiah dibatasi oleh kondisi neraca berjalan (current account) yang masih negatif, kian menipisnya cadangan devisa, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Fundamental Minggu Ini

Pagi ini, kurs Rupiah dibuka melemah pada 14,368 per Dolar AS di pasar mata uang. Saat pembukaan sesi perdagangan pagi, pasar saham di Shanghai, Hong Kong, dan Jakarta masih terjun bebas, membuat outlook untuk kurs Rupiah tetap dalam kondisi suram.
Dari dalam negeri, tidak ada rilis ekonomi yang direncanakan akan dirilis dalam beberapa hari ke depan, tetapi dari Amerika Serikat sejumlah kabar diperkirakan akan kembali mempengaruhi spekulasi seputar kenaikan suku bunga the Fed. Di tengah memburuknya ekonomi Dunia, ada kemungkinan the Fed akan batal menaikkan suku bunga, sehingga melonggarkan dominasi Dolar AS terhadap sejumlah mata uang mayor. Meski begitu, mata uang-mata uang negara berkembang di Asia diproyeksikan masih akan mengalami pelemahan, karena kondisi China sebagai raksasa ekonomi di kawasan ini belum menunjukkan perbaikan.

Prediksi Rupiah Minggu Ini

Harapan agar Rupiah berkonsolidasi di kisaran 13,700-13,800 pekan lalu tidak terwujud. Meski sudah sangat undervalued, nilai mata uang bergambar Garuda ini masih terus merosot. Dari sisi teknikal, kini nampak sinyal telah terbentuknya level keseimbangan baru di kisaran 13,900an dengan support pada 13,600 dan resisten pada 14,375.

USDIDR
Chart USD/IDR dengan indikator EMA-20, EMA-60, EMA-100, dan MACD
(klik gambar untuk memperbesar) 

Mengingat tidak adanya jadwal rilis berita yang akan berdampak tinggi terhadap kurs USD/IDR, maka Rupiah diperkirakan masih akan diperdagangkan di kisaran 14,000an. Absennya kabar baik yang bisa menjadi pemicu, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, membuat proyeksi penguatan Rupiah menjadi tidak reliable dari segi fundamental. Namun, Bank Indonesia kemungkinan akan terus berusaha mempertahankan agar kurs acuan dan antarbank di Jakarta tidak terlalu jauh melampaui ambang 14,000.

Minggu, 23 Agustus 2015

Analisa Emas 24 Agustus: Emas Catat Lonjakan Tertinggi 6 Minggu Di Kisaran 1168

Emas mencatat pergerakan tertinggi dalam 6 minggu terakhir mencapai kisaran 1168 karena saham Cina yang kembali anjlok. 

Shanghai Composite Index jatuh lagi 4,3% akhir pekan lalu, memperlihatkan bahwa ekonomi Cina terus melambat walaupun ada kabar bahwa pemerintah membeli saham untuk mendukung pasar yang kacau. Anjloknya pasar saham Cina memberikan "domino effect" kepada pasar lain di seluruh dunia. Akhir pekan lalu, DJIA turun lebih dari 300 point, mencatat kerugian harian berturut-turut dan kerugian mingguan terbesar dalam beberapa tahun, demikian juga indeks Asia dan Eropa ditutup terus menerus melemah sampai dengan akhir pekan lalu.

Investor yang keluar dari pasar saham sebagian besar beralih ke safe-haven klasik, Emas. Menyimpan uang tunai menjadi kurang menarik karena kecenderungan situasi global untuk menurunkan nilai mata uang. Dengan jatuhnya saham dan greenback maka kemungkinan besar prospek Emas adalah bullish reversal. Bagaimana perjalanan lanjutan yang dipilih Emas? kita saksikan saja price actionnya...


Analisa Teknikal

Pada grafik D1 di bawah ini dapat dilihat salah satu kemungkinan hitungan Elliott Wave yang dapat membantu anda mengambil keputusan trading hari ini.
 
klik gambar untuk memperbesar

Rekap Data Fundamental 24-28 Agustus 2015


Ketidak-jelasan waktu kenaikan suku bunga seperti terungkap dalam notulen FOMC bulan Juli menyebabkan USD melemah versus mata uang utama kecuali CAD dan AUD yang melemah akibat anjloknya harga komoditi. Para anggota FOMC tidak memberi isyarat akan kenaikan suku bunga pada bulan September depan seperti yang diharapkan pasar, dan hanya menyatakan bahwa waktu kenaikan sudah semakin dekat. 

Masih rendahnya inflasi dan tingkat kenaikan upah menyebabkan para anggota FOMC kurang yakin, apa lagi jika penurunan harga minyak dan komoditi terus berlanjut. Disamping itu perlambatan ekonomi China diperkirakan akan berdampak negatif pada perekonomian AS, namun perlu diketahui pada saat FOMC meeting tersebut China belum mendevaluasi mata uang Yuan guna menstimulasi perekonomiannya. 

(klik gambar untuk memperbesar)

Notulen meeting tersebut menyebabkan USD anjlok setelah beberapa jam sebelumnya menguat oleh data inflasi tahunan bulan Juli yang sesuai perkiraan. Pelemahan paling tajam terjadi terhadap CHF dan disusul versus EUR. Ketidak-pastian The Fed dan merosotnya perekonomian China menyebabkan investor mengalihkan portofolio-nya ke mata uang safe haven CHF dan JPY, juga komoditi emas. 

Akhir minggu ini salah seorang anggota FOMC Stanley Fischer dijadwalkan akan berbicara mengenai perkembangan inflasi di AS pada simposium ekonomi di Jackson Hole. Diharapkan Fischer akan memberikan gambaran mengenai FOMC meeting bulan depan. Disamping itu minggu ini juga akan dirilis data Preliminary GDP AS kwartal ke 2 (second estimate) yang merupakan parameter penting bagi The Fed disamping data tenaga kerja dan inflasi. GDP second estimate diperkirakan kembali naik ke 3.2% dibandingkan data Advance (first estimate) yang 2.3%.

Data dan peristiwa penting lainnya adalah GDP Inggris second estimate, indeks IFO Jerman, Durable Goods Orders AS, indeks kepercayaan konsumen AS versi Conference Board, CPI Jerman, CPI Jepang, pidato William Dudley, Mark Carney dan Glenn Stevens. 

Senin, 24 Agustus 2015 :
Jam 12:00 WIB: indeks Leading Economic Jepang bulan Juni 2015

Selasa, 25 Agustus 2015 :
Jam 02:55 WIB: pidato anggota FOMC Dennis Lockhart di Berkeley, AS
Jam 07:00 WIB: indeks Leading Indicator Australia versi Conference Board (CB) bulan Juni 2015 
Jam 09:00 WIB: indeks Leading Economic China versi Conference Board (CB) bulan Juli 2015
Jam 10:00 WIB: angka harapan inflasi Selandia Baru versi Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) kwartal ke 3 tahun 2015
Jam 13:00 WIB: data Gross Domestic Product (GDP) Jerman kwartal ke 2 tahun 2015 (Final)
Jam 14:15 WIB: data Employment Level di Swiss kwartal ke 2 tahun 2015
Jam 15:00 WIB: indeks kepercayaan bisnis Jerman versi IFO bulan Agustus 2015
Jam 20:00 WIB: indeks kepercayaan bisnis kawasan Euro versi Belgian NBB bulan Agustus 2015
Jam 20:00 WIB: indeks harga perumahan di AS bulan Juni 2015
Jam 21:00 WIB: indeks kepercayaan konsumen AS versi Conference Board (CB) bulan Agustus 2015
Jam 21:00 WIB: data New Home Sales AS bulan Juli 2015

Rabu, 26 Agustus 2015 :
Waktu tentative: pidato gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Glenn Stevens di Sydney
Jam 05:45 WIB: data neraca perdagangan Selandia Baru bulan Juli 2015
Jam 08:30 WIB: data Construction Work Done Australia kwartal ke 2 tahun 2015
Jam 19:30 WIB: data Durable Goods Orders AS bulan Juli 2015
Jam 21:00 WIB: pidato anggota FOMC William Dudley di New York

Kamis, 27 Agustus 2015 :
Hari pertama simposium ekonomi dengan topik ‘Inflation Dynamics and Monetary Policy’di Jackson Hole, Wyoming, AS
Jam 08:30 WIB: Private Capital Expenditure  (Capex) Australia kwartal ke 2 tahun 2015
Jam 15:00 WIB: data M3 Money Supply kawasan Euro bulan Juli 2015
Jam 19:30 WIB: data Preliminary GDP AS kwartal ke 2 tahun 2015
Jam 19:30 WIB: data Jobless Claims AS per 22 Agustus 2015
Jam 21:00 WIB: data Pending Home Sales AS bulan Juli 2015

Jum’at, 28 Agustus 2015 :
Hari kedua simposium ekonomi dengan topik ‘Inflation Dynamics and Monetary Policy’di Jackson Hole, Wyoming, AS
Jam 06:30 WIB: data National Consumer Price Index (CPI) Jepang bulan Juli 2015 dan Tokyo Core CPI Jepang bulan Agustus 2015
Jam 06:50 WIB: data Retail Sales Jepang bulan Juli 2015
Jam 12:45 WIB: data GDP Swiss kwartal ke 2 tahun 2015
Jam 15:30 WIB: data GDP Inggris kwartal ke 2 tahun 2015 (second estimate)
Jam 19:00 WIB: data Preliminary CPI Jerman bulan Agustus 2015
Jam 19:30 WIB: data neraca perdagangan AS (khusus untuk barang) bulan Juli 2015
Jam 19:30 WIB: data Personal Spending dan Personal Income AS bulan Juli 2015
Jam 21:00 WIB: indeks kepercayaan konsumen AS versi University of Michigan (UoM) bulan Agustus 2015 (Final)
Jam 21:25 WIB: pidato gubernur Bank of England (BoE) Mark Carney pada simposium ekonomi di Jackson Hole
Jam 23:25 WIB: pidato anggota FOMC Stanley Fischer pada simposium ekonomi di Jackson Hole.

Analisa Teknikal 24-28 Agustus 2015


Analisa teknikal mingguan berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar hingga akhir minggu lalu (21 Agustus 2015), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

EUR/USD:  
(klik gambar untuk memperbesar) 

Chart daily : masih cenderung bullish setelah harga menembus kurva resistance psikologis simple moving average (sma) 200 day:- Setelah gagal menembus support kuat 1.1000, terbentuk bullish bar (up bar) selama 3 hari berturut-turut (formasi three soldiers candle) yang menunjukkan sentimen bullish yang sangat kuat.
- Harga bergerak pada kurva upper band indikator Bollinger Bands.
- Kurva indikator MACD bergerak diatas kurva sinyal (warna merah) dengan sudut yang semakin melebar, dan garis histogram OSMA juga bergerak diatas level 0.0.
- Garis histogram indikator ADX berwarna hijau yang menunjukkan dominan bullish.
- Jika berhasil menembus resistance kuat 1.1435 kemungkinan bullish akan berlanjut dengan target 1.1620.
Level pivot mingguan : 1.1262
Resistance : 1.1435 (level tertinggi 18 Juni 2015) ; 1.1533 ; 1.1620 ; 1.1753 ; 1.1810 (level 38.2% Fibonacci retracement-2) ; 1.1875 ; 1.2000 ; 1.2130 (level 50% Fibonacci retracement-1).
Support : 1.1340 ; 1.1288 (level 23.6% Fibonacci retracement-2) ; 1.1217 (level 61.8% Fibonacci retracement-1) ; 1.1133 ; 1.1097 ; 1.1048 ; 1.1000 ; 1.0925 ; 1.0860 ; 1.0818 (level terendah 27 Mei 2015) : 1.0760 ; 1.0680 ; 1.0600 ; 1.0550 ; 1.0500.
Indikator: simple moving average (sma) 200 dan 100 ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).
Level-level penting EUR/USD 1.2000 ; 1.1875 : 1.1753 : 1.1700 ; 1.1620 ; 1.1540 ; 1.1500 ; 1.1460 ; 1.1373 ; 1.1313 ; 1.1290 ; 1.1200 ; 1.1113 : 1.1050 ; 1.1000 ; 1.0910 ; 1.0860 ; 1.0760 : 1.0500 ; 1.0208 ; 1.0170.
Fibonacci retracement (1):Titik swing low  : 0.8225 (harga terendah 26 Oktober 2000)
Titik swing high : 1.6037 (harga tertinggi 15 Juli 2008)
Fibonacci retracement (2):
Titik swing high : 1.3992 (harga tertinggi 8 Mei 2015)
Titik swing low  : 1.0461 (harga terendah 13 Maret 2015)
Fibonacci fan :Titik swing high: 1.3410 (harga tertinggi  15 Agustus 2014)
Titik swing low : 1.2499 (harga terendah 3 Oktober 2014)
Data dan peristiwa penting minggu ini adalah simposium ekonomi di Jackson Hole, Preliminary GDP AS, indeks IFO Jerman, CPI Jerman, Durable Goods Orders AS, indeks kepercayaan konsumen AS versi CB, New Home Sales AS dan pidato William Dudley. 

GBP/USD: 


(klik gambar untuk memperbesar)

Chart daily : masih cenderung bullish:
- Terbentuk bullish engulfing candle pada 18 Agustus yang menunjukkan sentimen bullish.
- Kurva indikator MACD bergerak diatas kurva sinyal (warna merah) dengan sudut yang semakin melebar, dan garis histogram OSMA juga bergerak diatas level 0.0.
- Kurva indikator RSI bergerak diatas level 50.0.
- Garis histogram indikator ADX berwarna hijau yang menunjukkan dominan bullish.

Level pivot mingguan : 1.5657
Resistance
 : 1.5720 ; 1.5800 ; 1.5879 (level 50% Fibonacci retracement) ; 1.5928 (level tertinggi 18 Juni 2015) ; 1.6000 ; 1.6080 ; 1.6181 (level 61.8% Fibonacci retracement) ; 1.6280 ; 1.6410 ; 1.6490.
Support
 : 1.5650 ; 1.5605 ; 1.5550 ; 1.5483 ; 1.5416 ; 1.5329 ; 1.5290 ; 1.5240 ; 1.5190 (level 23.6% Fibonacci retracement) ; 1.5114 ; 1.5000 ; 1.4890 ; 1.4800 (level 50% Fibonacci expansion).

Indikator
: simple moving average (sma) 200 dan 50 ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).
Level-level penting GBP/USD : 1.6000 ; 1.5909 ; 1.5746 ; 1.5620 ; 1.5550 ; 1.5416 ; 1.5290 ; 1.5114 : 1.5000 ; 1.4811 ; 1.4752 ; 1.4562.
Fibonacci retracement
 :
Titik swing high : 1.7189 (harga tertinggi 15 Juli 2014)
Titik swing low  : 1.4569 (harga terendah 13 April 2015)
Fibonacci expansion :
Titik 1 : 1.6523 (harga tertinggi 19 September 2014)
Titik 2 : 1.5033 (harga terendah  8 Januari 2015)
Titik 3 : 1.5551 (harga tertinggi 26 Pebruari 2015)
Fibonacci fan :
Titik swing high : 1.7189 (harga tertinggi 15 Juli 2014)  
Titik swing low  : 1.6050 (harga terendah 10 September 2014)

Data dan peristiwa penting minggu ini adalah simposium ekonomi di Jackson Hole, Preliminary GDP AS, GDP Inggris second estimate, Durable Goods Orders AS, indeks kepercayaan konsumen AS versi CB, New Home Sales AS, pidato Mark Carney dan William Dudley.

USD/JPY: 


(klik gambar untuk memperbesar)

Chart daily : masih cenderung bearish setelah harga menembus support kuat kurva simple moving average (sma) 100:
- Terbentuk bearish bar (down bar) selama 3 hari berturut-turut (formasi three crows candle) yang menunjukkan sentimen bearish yang sangat kuat.
- Harga bergerak pada kurva lower band indikator Bollinger Bands.
- Kurva indikator MACD bergerak dibawah kurva sinyal (warna merah) dengan sudut yang semakin melebar, dan garis histogram OSMA juga bergerak dibawah level 0.0.
- Garis histogram indikator ADX berwarna merah yang menunjukkan dominan bearish.
- Jika menembus support level 38.2% Fibo expansion maka kemungkinan bearish akan berlanjut.
 
Level pivot mingguan : 122.81
Resistance : 122.45 (level terendah 10 Juni 2015) ; 122.66 ; 123.00 ; 123.50 ; 123.87 (level 50% Fibonacci expansion) ; 124.43 ;125.00 ; 125.84 (level 61.8% Fibonacci expansion) ; 126.50 ; 127.17 ; 128.23 (level 76.4% Fibonacci expansion) ; 129.10.
Support : 121.85 (level 38.2% Fibonacci expansion) ; 121.19 ; 120.75 ; 120.50 ; 120.00 ; 119.45 ; 118.90 ; 118.50 ; 117.55 ; 116.82 ; 116.10 ; 115.50 ; 114.65.

Indikator: simple moving average (sma) 200 dan 100 ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).
Level-level penting USD/JPY : 125.00 ; 124.16 ; 123.11 ; 122.19 ; 121.39 ; 120.75 : 120.00 ; 118.90 ; 117.94 ; 117.20 ; 116.82 ;115.50 ; 114.65 ; 113.68 ; 113.17 ; 112.50. 
Fibonacci expansion :
Titik 1 : 105.19 (harga terendah  15 Oktober 2014)
Titik 2 : 121.83 (harga tertinggi   8 Desember 2014)
Titik 3 : 115.55 (harga terendah 16 Desember 2014)

Data dan peristiwa penting minggu ini adalah simposium ekonomi di Jackson Hole, Preliminary GDP AS, CPI Jepang, Durable Goods Orders AS, indeks kepercayaan konsumen AS versi CB, New Home Sales AS dan pidato William Dudley. 

AUD/USD: 

(klik gambar untuk memperbesar) 

Chart daily : konsolidasi dengan kecenderungan bearish:
- Kurva indikator RSI bergerak dibawah level 50 yang menunjukkan sentimen bearish.
- Garis histogram indikator ADX berwarna merah yang menunjukkan dominan bearish.
- Entry sell jika kurva indikator MACD memotong kurva sinyal (warna merah) dan bergerak dibawahnya, serta garis histogram OSMA juga bergerak dibawah level 0.0.

Level pivot mingguan : 0.7331
Resistance
 : 0.7340 ; 0.7392 ; 0.7449 (level 61.8% Fibonacci expansion) ; 0.7492 ; 0.7532 ; 0.7609 (level 50% Fibonacci expansion) ; 0.7657 (level tertinggi 2 Juli 2015) ; 0.7700 ; 0.7770 (38.2% Fibonacci expansion) ; 0.7818 (level tertinggi 3 Juni 2015) ; 0.7850 ; 0.7904 ; 0.7935 ; 0.8000 (berimpit dengan level 23.6% Fibonacci retracement) ; 0.8080.
Support : 0.7250 (level 76.4% Fibonacci expansion) ; 0.7100 ; 0.7000 ; 0.6931 ; 0.6843.

Indikator
: simple moving average (sma) 200 dan 100 ; Bollinger Bands (20,2) ; RSI (14) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).
Level-level penting AUD/USD : 0.8313 ; 0.8210 ; 0.8150 ; 0.8080 ; 0.8000 ; 0.7978 ; 7904 ; 0.7790 ; 0.7700 ; 0.7600 ; 0.7403 ; 0.7283.
Fibonacci retracement
 :
Titik swing high : 0.9504 (harga tertinggi 1 Juli 2014)
Titik swing low  : 0.7532 (harga terendah 2 April 2015)
Fibonacci expansion :
Titik 1 : 0.9400 (harga tertinggi 5 September 2014)
Titik 2 : 0.8034 (harga terendah 5 Januari 2015)
Titik 3 : 0.8293 (harga tertinggi 15 Januari 2015)
Fibonacci fan : 
Titik swing high: 0.9400 (harga tertinggi 5 September 2014)
Titik swing low : 0.7625 (harga terendah 3 Pebruari 2015)

Data dan peristiwa penting minggu ini adalah simposium ekonomi di Jackson Hole, Preliminary GDP AS, Durable Goods Orders AS, indeks kepercayaan konsumen AS versi CB, Private Capex Australia, New Home Sales AS, pidato Glenn Stevens dan William Dudley.

Rabu, 19 Agustus 2015

Daily Technical Stock Analysis of August 20, 2015

Pola Candle Bearish 3 Outside Down & < 4.529 Dukung Kerawanan Koreksi.

IHSG masih dalam range 4.400 – 4.700, di dukung trend jangka pendek IHSG Bearish, Stochastic Oversold, Fase Distribusi, penutupan di bawah 5-Day MA (4.528), candle Bearish 3 Outside Down, Trend Volume meningkat, menunjukkan kerawanan koreksi selama closing di bawah 4.600. Namun untuk short term, kondisi oversold seharusnya dapat mendorong technical rebound jika masih bertahan di atas 4.424 – 4.454, menuju 4.544/4.600. (Target Bear 4.823 Gap/4.743/4.485; Bull 5.213/5.262/5.288/5.325/5.373/5.403/5.451/5.490/5.514 DONE). Resist: 4.529/4.579/4.600/4.637. Support: 4.476/4.455/4.424/4.395. Perkiraan Range: 4.450-4.530.


Pilihan Saham untuk hari ini Kamis, 20 Agustus 2015 : 

BBRI,TLKM,INTP,BSDE,BIKA,ICBP,KRAS,ARTI

Daily Tehnical Analysis of August 20, 2015

Daily Tehnical Analysis of August 20, 2015

Daily Tehnical Analysis of August 20, 2015

Daily Tehnical Analysis of August 20, 2015

Daily Tehnical Analysis of August 20, 2015

Daily Tehnical Analysis of August 20, 2015

Daily Tehnical Analysis of August 20, 2015

Senin, 17 Agustus 2015

Analisa Teknikal 17-21 Agustus 2015

Analisa teknikal mingguan berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar hingga akhir minggu lalu (14 Agustus 2015), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

EUR/USD:

(klik gambar untuk memperbesar) 

Chart daily : setelah bullish selama 6 hari berturut-turut,  penguatan EUR/USD tertahan pada level resistance 61.8% Fibonacci retracement (1.1217). Saat ini sedang konsolidasi dengan kecenderungan bullish:
- Kurva indikator MACD bergerak diatas kurva sinyal (warna merah) dengan sudut yang semakin melebar, dan garis histogram OSMA juga bergerak diatas level 0.0.
- Kurva indikator RSI bergerak diatas level 50.0, menunjukkan sentimen bullish.
- Garis histogram indikator ADX berwarna hijau yang menunjukkan dominan bullish.
Level pivot mingguan : 1.1083
Resistance : 1.1133 : 1.1217 (level 61.8% Fibonacci retracement-1) ; 1.1288 (level 23.6% Fibonacci retracement-2) ; 1.1383 ; 1.1435 (level tertinggi 18 Juni 2015) ; 1.1533 ; 1.1620 ; 1.1753 ; 1.1810 (level 38.2% Fibonacci retracement-2).
Support : 1.1097 ; 1.1048 ; 1.1000 ; 1.0925 ; 1.0860 ; 1.0818 (level terendah 27 Mei 2015) : 1.0760 ; 1.0680 ; 1.0600 ; 1.0550 ; 1.0500 ; 1.0334.
Indikator: simple moving average (sma) 200 dan 50 ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).
Level-level penting EUR/USD 1.2000 ; 1.1875 : 1.1753 : 1.1700 ; 1.1620 ; 1.1540 ; 1.1500 ; 1.1460 ; 1.1373 ; 1.1313 ; 1.1290 ; 1.1200 ; 1.1113 : 1.1050 ; 1.1000 ; 1.0910 ; 1.0860 ; 1.0760 : 1.0500 ; 1.0208 ; 1.0170.
Fibonacci retracement (1):
Titik swing low  : 0.8225 (harga terendah 26 Oktober 2000) 
Titik swing high : 1.6037 (harga tertinggi 15 Juli 2008)
Fibonacci retracement (2):
Titik swing high : 1.3992 (harga tertinggi 8 Mei 2015)
Titik swing low  : 1.0461 (harga terendah 13 Maret 2015) 
Fibonacci fan :
Titik swing high: 1.3410 (harga tertinggi  15 Agustus 2014) 
Titik swing low : 1.2499 (harga terendah 3 Oktober 2014)
Data fundamental penting minggu ini adalah CPI AS, notulen meeting FOMC, Building Permits dan Housing Starts AS, Manufacturing PMI Jerman dan kawasan Euro.

GBP/USD:

- Terbentuk inside bar tanggal 13 dan 14 Agustus yang menunjukkan konsolidasi. Kecenderungan bullish tampak dari indikator MACD, RSI dan ADX.

GBP/USD:



(klik gambar untuk memperbesar)

Chart daily : masih cenderung bullish:
- Harga masih bergerak diatas garis support uptrend dan support kurva sma 50.
- Kurva indikator RSI bergerak diatas level 50.0 yang menunjukkan sentimen bullish.
- Kurva indikator MACD bergerak diatas kurva sinyal (warna merah) dengan sudut yang semakin melebar, dan garis histogram OSMA juga bergerak diatas level 0.0.
- Garis histogram indikator ADX berwarna hijau yang menunjukkan dominan bullish. 

Level pivot mingguan : 1.5589
Resistance
 : 1.5720 ; 1.5800 ; 1.5879 (level 50% Fibonacci retracement) ; 1.5928 (level tertinggi 18 Juni 2015) ; 1.6000 ; 1.6080 ; 1.6181 (level 61.8% Fibonacci retracement) ; 1.6280 ; 1.6410 ; 1.6490.
Support
 : 1.5550 ; 1.5483 ; 1.5416 ; 1.5329 ; 1.5290 ; 1.5240 ; 1.5190 (level 23.6% Fibonacci retracement) ; 1.5114 ; 1.5000 ; 1.4890 ; 1.4800 (level 50% Fibonacci expansion).

Indikator
: simple moving average (sma) 200 dan 50 ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).
Level-level penting GBP/USD : 1.6000 ; 1.5909 ; 1.5746 ; 1.5620 ; 1.5550 ; 1.5416 ; 1.5290 ; 1.5114 : 1.5000 ; 1.4811 ; 1.4752 ; 1.4562.
Fibonacci retracement
 :
Titik swing high : 1.7189 (harga tertinggi 15 Juli 2014)
Titik swing low  : 1.4569 (harga terendah 13 April 2015)
Fibonacci expansion :
Titik 1 : 1.6523 (harga tertinggi 19 September 2014)
Titik 2 : 1.5033 (harga terendah  8 Januari 2015)
Titik 3 : 1.5551 (harga tertinggi 26 Pebruari 2015)
Fibonacci fan :
Titik swing high : 1.7189 (harga tertinggi 15 Juli 2014)  
Titik swing low  : 1.6050 (harga terendah 10 September 2014)

Data fundamental penting minggu ini adalah CPI Inggris, CPI AS, notulen meeting FOMC, Retail Sales Inggris, Building Permits dan Housing Starts AS.

USD/JPY:


(klik gambar untuk memperbesar)

Chart daily : konsolidasi dengan kecenderungan bearish menyusul terbentuknya bearish engulfing candle pada 12 Agustus dan inside bar tanggal 13 dan 14 Agustus:
- Kurva indikator MACD memotong kurva sinyal dari atas dan bergerak dibawahnya, dan garis histogram OSMA juga bergerak dibawah level 0.0.
- Konfirmasi untuk sell jika kurva indikator RSI telah bergerak dibawah level 50.0 dan harga telah menembus kurva middle band indikator Bollinger Bands. 

Level pivot mingguan : 124.44
Resistance : 125.00
 ; 125.84 (level 61.8% Fibonacci expansion) ; 126.50 ; 127.17 ; 128.23 (level 76.4% Fibonacci expansion) ; 129.10.
Support : 123.87 (level 50% Fibonacci expansion) ; 123.32 (harga terendah 29 Juli) ; 123.00 ; 122.66 ; 122.45 (level terendah 10 Juni 2015) ; 121.85 (level 38.2% Fibonacci expansion) ; 121.19 ; 120.75 ; 120.50 ; 120.00 ; 119.45 ; 118.90.

Indikator
: simple moving average (sma) 200 dan 50 ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14).
Level-level penting USD/JPY : 125.00 ; 124.16 ; 123.11 ; 122.19 ; 121.39 ; 120.75 : 120.00 ; 118.90 ; 117.94 ; 117.20 ; 116.82 ;115.50 ; 114.65 ; 113.68 ; 113.17 ; 112.50.
Fibonacci expansion
 :
Titik 1 : 105.19 (harga terendah  15 Oktober 2014)
Titik 2 : 121.83 (harga tertinggi   8 Desember 2014)
Titik 3 : 115.55 (harga terendah 16 Desember 2014)

Data dan peristiwa penting minggu ini adalah GDP Jepang, CPI AS, notulen meeting FOMC, suku bunga BoJ, konperensi pers Kuroda, Building Permits dan Housing Starts AS.

AUD/USD:



(klik gambar untuk memperbesar) 

Chart daily : cenderung bullish:
- Terbentuk rejection pin bar oleh level support 0.7250 (level 76.4% Fibonacci expansion).
- Kurva indikator MACD bergerak diatas kurva sinyal (warna merah) dan garis histogram OSMA juga bergerak diatas level 0.0.
- Konfirmasi untuk buy jika kurva indikator RSI telah bergerak diatas level 50.0.

Level pivot mingguan : 0.7345
Resistance
 : 0.7449 (level 61.8% Fibonacci expansion) ; 0.7492 ; 0.7532 ; 0.7609 (level 50% Fibonacci expansion) ; 0.7657 (level tertinggi 2 Juli 2015) ; 0.7700 ; 0.7770 (38.2% Fibonacci expansion) ; 0.7818 (level tertinggi 3 Juni 2015) ; 0.7850 ; 0.7904 ; 0.7935 ; 0.8000 (berimpit dengan level 23.6% Fibonacci retracement) ; 0.8080.
Support : 0.7340 ; 0.7250 (level 76.4% Fibonacci expansion) ; 0.7100 ; 0.7000 ; 0.6931 ; 0.6843.

Indikator
: simple moving average (sma) 200 dan 100 ; Bollinger Bands (20,2) ; RSI (14) ; MACD (12,26,9) ; OSMA.
Level-level penting AUD/USD : 0.8313 ; 0.8210 ; 0.8150 ; 0.8080 ; 0.8000 ; 0.7978 ; 7904 ; 0.7790 ; 0.7700 ; 0.7600 ; 0.7403 ; 0.7283.
Fibonacci retracement
 :
Titik swing high : 0.9504 (harga tertinggi 1 Juli 2014)
Titik swing low  : 0.7532 (harga terendah 2 April 2015)
Fibonacci expansion :
Titik 1 : 0.9400 (harga tertinggi 5 September 2014)
Titik 2 : 0.8034 (harga terendah 5 Januari 2015)
Titik 3 : 0.8293 (harga tertinggi 15 Januari 2015)
Fibonacci fan : 
Titik swing high: 0.9400 (harga tertinggi 5 September 2014)
Titik swing low : 0.7625 (harga terendah 3 Pebruari 2015)

Data fundamental penting minggu ini adalah CPI AS, notulen meeting FOMC, notulen meeting RBA, Manufacturing PMI China, Building Permits dan Housing Starts AS.