Sejak kemarin
emas hanya bergerak mendatar di bawah level tertingginya selama seminggu,
setelah sebelumnya melonjak akibat laporan NFP AS. Lesunya pergerakan harga
emas hari ini (06/10), dipengaruhi oleh bursa di China yang masih libur dan
aksi "wait and see" para investor menanti notulen rapat the Fed
September lalu yang akan dirilis pekan ini.
Kontrak berjangka emas
pengiriman Desember di bursa Comex hanya sedikit terkikis 0.17 persen menjadi
1,135.70 per troy ons. Semalam tadi emas sudah melemah di tengah relatif
datarnya pergerakan Dolar AS akibat serangan dari rilis data ekonomi yang
mengecewakan. Sebelumnya emas telah meraih kenaikan tajam saat data
ketenagakerjaan AS dirilis rendah secara tak terduga, yang mengendurkan
kemungkinan kenaikan suku bunga AS pada bulan Oktober ini.
Indikator Ekonomi AS
Yang Mengecewakan
Institute of Supply
Management (ISM) melaporkan PMI nonmanufaktur AS melemah menjadi 56.9 di
bulan September dari level 59.0 bulan sebelumnya. Angka tersebut juga di bawah
perkiraan konsensus 58.0. Pelemahanan tersebut mengakhiri kenaikan dua bulan
berturut-turut oleh lemahnya aktivitas bisnis dan pesanan baru. Juli lalu,
indeks nonmanufaktur AS mencapai level 59.6 tertinggi sejak 18 tahun silam.
Sektor jasa di Amerika
Serikat juga lesu yang ditunjukkan oleh rilis data Services PMI yang turun
menuju 55.1 lebih rendah dari ekspektasi 55.8. Dalam laporan tersebut muncul
tanda-tanda melemahnya pertumbuhan pesanan baru dan produksi secara
keseluruhan. Sebagai tambahan, angka belanja harian orang-orang Amerika hampir
tak berubah jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya menurut laporan Gallup's
US Consumer Spending Measure. Selama bulan lalu, rerata belanja konsumen hanya
88 Dolar AS per hari masih lebih rendah dari USD 89 bulan Agustus.
Laporan-laporan yang
mengecewakan tersebut menyurutkan optimisme akan kenaikan suku bunga the Fed
yang mungkin terjadi beberapa bulan ke depan. Sesuai dengan hasil pertemuan
FOMC September lalu, pimpinan the Fed Janet Yellen melontarkan indikasi kuat
bahwa Bank Sentral AS akan meningkatkan suku bunganya akhir tahun ini hanya
jika ekonomi dan tenaga kerja terus menunjukkan pertumbuhan. Namun nyatanya
rilis data Jumat lalu memperlihatkan sebaliknya. Kenaikan suku bunga AS
dipandang sebagai salah satu pengaruh melemahnya emas, yang akan kesulitan
bersaing dengan aset lain yang memberikan bunga.
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar :
Posting Komentar