Entri Populer

Selasa, 30 Juni 2015

Daily Report of July 01, 2015

Market:
2H15 Dimulai, IHSG Menunggu Data Inflasi
    
Industry
• Batalnya Transaksi Mitratel-TBIG. 
• Great Giant Pineapple secara bertahap membeli saham SIPD.
• PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk (CPGT) - Restrukturisasi Utang. 

Weak Rebound & Closing <4.926 Batasi Peluang Kenaikan IHSG.
IHSG masih dalam range 4.800 - 5.000, di dukung trend jangka pendek IHSG Bearish, Stochastic Bullish, Fase Distribusi, penutupan di bawah 4.916 (5-Day MA), candle morning star, Trend Volume meningkat, dimana selama IHSG masih di tutup di bawah area 4.926, masih rawan koreksi ke 4.850/4.826. Penutupan di atas 4.926 target 4.992/5.015 (Target 5.213/5.262/5.288/5.325/5.373/5.403/5.451/5.490/5.514 DONE). Resist: 4.930/4.952/4.979/5.015. Support: 4.899/4.874/4.860/4.826. 
Perkiraan Range: 4.880 - 4.940.

Cara Belajar Pola Candle Stick Sesi 7. End

13. Pola Bearish Engulfing

Pola  candlestick Bearish Engulfing  adalah pola pembalikan bearish, biasanya yang terjadi di bagian atas uptrend. Pola ini terdiri dari dua Candlesticks:
  • Bullish Candle lebih kecil (Hari 1)
  • Bearish Candle Lebih besar  (Hari 2)
Bearish Engulfing
Umumnya, real body bullish candle  Hari 1 terkandung dalam real body  bearish candle Hari 2.Adanya Gap ketas (tanda bullish) di hari 2, tetapi, pembeli memaksakan harga  sangat jauh lebih tinggi sebelum penjual mengambil alih dan mendorong harga lebih bawah, tidak hanya mengisi jeda turun dari harga pembukaan tetapi juga mendorong harga di bawah harga pembukan sebelumnya dihari itu.
Penjual telah berhasil mengalahkan pembeli untuk hari dan mungkin untuk beberapa periode berikutnya.
Grafik di bawah ini adalah grafik dari saham Verizon (VZ)  menunjukkan contoh dua Pola Bearish Engulfing yang terjadi pada akhir uptrends:
bearish enguilfing

Sell Signal pada pola Bearish Engulfing

Tiga metodologi untuk menjual dengan menggunakan Pola Bearish Engulfing tercantum di bawah ini di urutan paling agresif untuk paling konservatif:
  1. Jual pada penutupan hari 2. Sebuah indikasi yang lebih kuat untuk menjual diberikan bila ada kenaikan substansial dalam volume yang menyertai langkah besar penurunan harga. (lihat indikator volume)
  2. Jual pada hari setelah Pola Engulfing Bearish terjadi; dengan menunggu sampai hari berikutnya untuk menjual, trader akan memastikan bahwa pola pembalikan bearish adalah nyata dan bukan hanya kejadian satu hari. Dalam grafik Verizon di atas , trader mungkin akan masuk pada hari setelah Pola Bearish Engulfing karena penjualan akan terus terjadi.
  3. Biasanya pedagang itu menunggu sinyal lain, seperti  harga break di bawah garis support (lihat: Support dan Resistance), sebelum memasuki order sell. Namun, dalam kasus Verizon di atas, Pola Bearish Engulfing terjadi pada waktu yang sama dengan break trendline di bawah support.

Cara Belajar Pola Candle Stick Sesi 6

11. Pola Dark Cloud Cover

Pola Dark Cloud Cover adalah pola bearish candlestick pembalikan , mirip dengan Pola Bearish Engulfing. Ada dua komponen dari formasi Dark Cloud Cover:
  •      Bullish Candle (Hari ke-1)
  •      Bearish Candle (Hari ke-2)
Pola Dark Cloud Cover

Sebuah Pola Dark Cloud cover terjadi ketika bearish candle pada Hari ke-2 menutup kebawah setengah dari candle hari ke-1. Selain itu, terjadinya gap up pada hari ke-2 hanya untuk mengisi gap saja (lihat: Gap) dan penutupan harga secara signifikan ke dalam gap yang dibuat oleh bullish candle dalam satu hari.
Penolakan Gap up adalah tanda bearish, tetapi retracement atas gain pada hari sebelumnya menadakan sentimen bearish yang lebih kuat. Pembeli tidak dapat menahan harga lebih tinggi, sehingga penjual mengambil alih sentimen pasar.
Grafik di bawah ini adalah grafik saham  Boeing (BA) yang menggambarkan sebuah contoh dariPola Dark Cloud cover:
contoh Dark Cloud Cover

Sinya jual Dark Cloud cover

Pedagang biasanya menyarankan tidak menjual persis ketika seseorang melihat Pola Dark Cloud cover (Hari ke-1 & hari ke- 2) sampai sinyal lain memberikan konfirmasi  seperti break dari indikator teknis seperti garis trend line atau yang  lainnya.  Salah satu alasan untuk menunggu konfirmasi adalah bahwa Pola Dark Cloud cover adalah pola bearish, tapi tidak bearish seperti yang seharusnya: bagian dari gain dari hari ke-1 masih dilestarikan.
12. Pola Bullish Engulfing
Pola Bullish Engulfing adalah pola bullish pembalikan , biasanya yang terjadi di bagian bawah downtrend. Pola ini terdiri dari dua Candlesticks:
  •     Bearish Candle Lebih kecil  (Hari 1)
  •     Bullish Candle Lebih besar (Day 2)
Pola bullish engulfing
Real body bearish candle  Hari-1 biasanya terkandung dalam real body  bullish candle dari hari-2. Pada Hari-2, terjadi Gap ke bawah, namun penjual tidak begitu kuat untuk medorong harga kebawah sebelum pembeli mengambil alih dan mendorong harga lebih tinggi, dan mengisi gap down dari harga pembukaan dipaginhari dan mendorong harga jauh lebih tinggi dari harga pembukaan hari sebelumnya.
Kekuatan Pola Bullish Engulfing  berasal dari perubahan sentimen yang luar biasa dari bearishgap turun di pagi hari, dimana bullish real body candle yang lebih besar tutup pada harga tertinggi dalam sehari. Penjual  telah jenuh pembeli telah menguasai pasar.
Grafik di bawah ini dari S&P 500 Depository Receipts Exchange Traded Fund (SPY) menunjukkan contoh Pola Bullish Engulfing yang terjadi pada akhir downtrend:
contoh pola bullish engulfing

Sinyal Beli pada Pola Bullish  Engulfing

Ada tiga cara utama untuk membeli menggunakan Pola Bullish Engulfing; sinyal beli yang disajikan di bawah adalah dari yang paling agresif ke paling konservatif:
  • Beli pada saat penutupan Hari ke-2 ketika harga rally ke atas dari Gap down di pagi hari. Sebuah indikasi kuat bahwa rally di hari ke-2 signifikan dan benar-benar pembalikan sentimen pasar, adalah jika terjadi peningkatan substansial dalam volume yang disertai pergerakan harga keatas (lihat: Volume).
  • Beli pada hari setelah Pola Bullish Engulfing  terjadi; dengan menunggu sampai hari berikutnya untuk membeli, seorang trader  akan memastikan bahwa terjadi bullish reversal dan antusiasme dari hari sebelumnya masih berlanjut dan bukan hanya kejadian satu hari. Dalam grafik di atas dari SPY itu, trader mungkin akan tidak memasuki pasar  pada hari setelah Pola Bullish Engulfing  karena gap down membuat  posisi terendah baru secara signifikan. Seorang pedagang menggunakan metodologi # 2, kemungkinan akan menunggu sinyal buy lebih konkret seperti yang disajikan dalam metode # 3 berikutnya.
  • Setelah trader melihat pola Bullish Engulfing, trader akan menunggu sinyal lain, terutama break terhadap garis downtrend atau  garis resistensi downtrend (lihat: Support dan Resistance), sebelum memasuki order buy.
Nantikan sesi selanjunya di Cara Belajar Pola Candle Stick Sesi 7. End

Cara Belajar Pola Candle Stick Sesi 5

9. Pola Evening Star

Pola Evening Star adalah pola pembalikan bearish, biasanya yang terjadi di bagian atas uptrend. Pola ini terdiri dari tiga jenis candlestick yaitu:
  •     Bullish Candle Besar (Hari ke-1)
  •     Bullish atau Bearish candle Kecil  (Hari ke-2)
  •     Bearish Candle Besar (Hari ke-3)
Pola Evening Star
Bagian pertama dari pola Evening Star pembalikan adalah bullish candle hijau besar . Pada hari pertama, pembeli  biasanya membuat harga tertinggi baru. Pada hari kedua terjadi bullish gap up. Jelas dari pembukaan hari ke-2 pembeli masih berada dalam kontrol. Namun, pembeli tidak dapat mendorong harga jauh lebih tinggi. Kandil pada Hari ke-2 adalah cukup kecil dan dapat menjadi bullish candle, bearish candle, atau netral (yaitu Doji).
Secara umum, bearish candle  pada Hari ke-2 adalah tanda kuat dari sebuah pembalikan yang akan datang. Tapi itu akan terjadinpada  Hari ke-3 yaitu candlestick yang paling signifikan.
Hari ke-3 dimulai dengan adanya gap down, (sinyal bearish) dan penjual dapat menekan harga lebih jauh ke bawah, kadang melebihi gain yang mulai terlihat pada Hari 1.
Grafik di bawah adalah grafik saham Exxon-Mobil (XOM) yang menunjukkan contoh Pola Evening Star yang terjadi pada akhir uptrend:
Contoh pola Evening Star
Hari ke-1 pola Evening Star untuk saham Exxon-Mobil (XOM)  di atas adalah bullish candle yang kuat, namun ternyata begitu kuat sehingga harga penutupan  hanpir sama dengan harga  tertinggi. Hari ke-2 terus terjadi sentimen bullish Hari ke-1 oleh gapping up. Namun, Hari ke-2 terjadi pola Doji, yang merupakan candlestick yang menandakan keraguan pasar. Pembeli tidak dapat melanjutkan reli besar dari hari sebelumnya, mereka hanya mampu menutup sedikit lebih tinggi daripada  harga pembukaan.
Hari ke-3 dimulai dengan gap down. Bahkan, penjual memegan kendali pada saham  Exxon-Mobil sepanjang hari, harga pembukaan adalah sama dengan harga tertinggi dan harga penutupan adalah sama dengan harga terendah (tanda sentimen sangat bearish). Juga, pada hari ke-3 trendline juga telah break.
10. Pola Dragonfly Doji
Pola Dragonfly Doji adalah pola bullish candlestick pembalikan yang signifikan  yang terutama terjadi di bagian bawah downtrend.
DragonFlyDojiPic
Dragonfly Doji ini terbentuk ketika, harga pembukaan, harga tertinggi, dan harga penutupan adalah sama atau disekitar harga yang sama (harga yang persis sama cukup jarang dijumpai). Bagian yang paling penting dari Doji Dragonfly adalah panjang lower shadowPanjang lower shadow menunjukkan bahwa pasar diuji untuk menemukan di mana permintaan terletak dan menemukannya. Penjual  mampu menekan harga ke bawah, tetapi sebuah level support  ditemukan dan pembeli dapat mendorong kembali harga level pembukaan.
Grafik di bawah adalah mini-Dow Futures contract menggambarkan suatu Dragonfly Doji yang terjadi di bagian bawah downtrend:
contoh dragonfly doji
Dalam grafik diatas, pasar memulai pengujian hari untuk menemukan di mana permintaan akan memasuki pasar. Mini-Dow akhirnya menemukan support pada harga terendeah hari itu, begitu banyak dukungan dan tekanan dari pembeli berikutnya, sehingga harga mampu menutup disekitar harga pembukaan pada hari itu.
Pola Dragonfly Doji adalah pola Candlestick yang sangat membantu pedagang visual untuk melihat di mana dukungan dan permintaan berada. Setelah downtrend, Pola Dragonfly Doji  dapat memberikan sinyal ke pedagang bahwa downtrend telah berakhir dan bahwa posisi Sell mungkin harus ditutup. Indikator lain harus digunakan dalam hubungannya dengan pola Doji Dragonfly untuk menentukan sinyal buy, misalnya, break terhadap garis trendline.
Nantikan selanjutnya di Cara Belajar Pola Candle Stick Sesi 6

Cara Belajar Pola Candle Stick Sesi 4

7. Pola Hammer

Pola  candlestick Hammer  adalah pola bullish candlestick pembalikan yang signifikan  yang terutama terjadi di bagian bawah downtrend.
HammerPic
Pola Hammer ini terbentuk ketika, harga pembukaan, harga tertinggi dan harga pentupan kira-kira hampir sama. dan juga, terbentuknya lower shadow yang panjang, dua kali dari panjang real bodyKetika harga tertinggi dan penutupan adalah sama, Hammer bullish candlestick yang terbentuk dan dianggap formasi kuat karena pembeli mampu menolak tekanan penjual sepenuhnya ditambah pembeli mampu mendorong harga lebih tinggi dari harga pembukaan hari sebelumnya.
Sebaliknya, bila harga pembukaan dan tertinggi adalah sama, ini formasi Hammer dianggap kurang kuat, tapi tetap bullish. pembeli mampu melawan tekanan penjual, tetapi tidak dapat membawa harga kembali ke harga pembukaan.
Panjang lower shadow dari pola Hammer menyiratkan bahwa pasar diuji untuk menemukan di mana Support  dan permintaan berada. Ketika pasar menemukan level support, titik terendah hari itu, pembeli mulai mendorong harga lebih tinggi, dekat harga pembukaan. Dengan demikian, tekana penjual ditolak oleh pembeli.
Hammer Candlestick Contoh Bagan
Grafik di bawah adalah saham American International Group (AIG) yang menggambarkan pola Hammerpembalikan setelah downtrend:
Dalam grafik AIG di atas , pasar mulai pengujian untuk menemukan di mana permintaan akan memasuki pasar. Harga saham AIG akhirnya menemukan support pada harga terendahnya hari itu. Bahkan, ada begitu banyak dukungan dan tekanan dari pembeli berikutnya, bahwa harga mampu menutup lebih tinggi dari hari sebelumnya dan ini merupakan tanda bullish.
Hammer adalah pola candlestick yang sangat bermanfaat untuk membantu pedagang visual melihat di mana dukungan dan permintaan berada. Setelah downtrend, Hammer memberikan sinya ke pedagang bahwa kdowntrend bisa berakhir dan bahwa posisi sell harus ditutup untuk mengambil keuntungan.
Namun, indikator lain harus digunakan dalam hubungannya dengan pola candlestick Hammer untuk menentukan sinyal buy, misalnya, menunggu hari berikutnya untuk melihat apakah reli off dari pembentukan Hammer terus berlanjut atau indikasi grafik lainnya seperti break dari garis trend.
8. Pola Gravestone Doji
Gravestone Doji  adalah pola bearish candlestick pembalikan yang signifikan  yang terutama terjadi di bagian atas uptrend.
GraveStoneDojiPic
Doji Gravestone terbentuk bila harga pembukaan, harga terendah, dan dan harga penutupan  adalah sama atau sekitar harga yang sama (harga yang persis sama jarang ditemukan). Bagian yang paling penting dariDoji Graveston adalah panjang dari upper shadowpanjang dari upper shadow umumnya ditafsirkan oleh analis teknis  sebagai makna bahwa pasar sedang menguji dimana sebuah resistance berada.
Pembentukan pola Doji Gravestone terjadi ketika pembeli mampu menekan harga ke atas. Namun, area resistensi ditemukan di harga tertinggi hari itu dan tekanan penjual mampu mendorong harga kembali ke harga pembukaan. Oleh karena itu, kemajuan bullish ke atas seluruhnya ditolak oleh beruang.
Grafik di bawah dari saham Altria (MO)  menggambarkan suatu Doji Gravestone yang terjadi di bagian atas uptrend:
contoh Gravestone Doji
Dalam grafik di atas saham Altria (MO) , pasar mulai pengujian resistensi, Altria akhirnya menemukan resistensi yang kuat  pada harga tertinggi hari itu, dan kemudian jatuh kembali ke harga pembukaan.
Doji Gravestone adalah pola Candlestick pembalikan yang sangat membantu pedagang visual melihat dimana resistensi dan pasokan cenderung berada. Setelah uptrend, pola Doji Gravestone memberikan  sinyal ke pedagang bahwa uptrend bisa berakhir dan bahwa posisi buy harus ditutup. Tapi indikator lain harus digunakan dalam hubungannya dengan pola Doji Gravestone untuk menentukan sinyal jual yang sebenarnya. Sebuah trigger potensial dapat berupa break teehadap  trendline dari uptrend tersebut.

Nantikan di Sesi Selanjutnya di Cara Belajar Pola Candle Stick Sesi 5

Minggu, 28 Juni 2015

Lower Low & Closing <4.942 Masih Dukung Kerawanan Profit Taking.
IHSG masih dalam range 4.800 - 5.000, di dukung trend jangka pendek IHSG Bearish, Stochastic Netral, Fase Distribusi, penutupan di bawah 4.942 (5-Day MA), candle doji, Trend Volume menurun, dimana selama IHSG masih di tutup di bawah area 4.979-5.015, masih rawan koreksi ke 4.885/4.826. Penutupan di atas 5.015 target 5.088/5.172 (Target 5.213/5.262/5.288/5.325/5.373/5.403/5.451/5.490/5.514 DONE). Resist: 4.942/4.979/4.992/5.015. Support: 4.888/4.826/4.764/4.712. Perkiraan Range: 4.850 - 4.960.

REKOMENDASI: 
BBRI,ASII,TLKM,AKRA,ASRI,PTPP

Market:
Belum Ada Faktor Signifikan Sebagai Pengerak IHSG
    
Industry
• ISAT Melakukan Modernisasi 3.000 BTS di Jawa. BUY. 
• PT Panorama Transportasi Tbk (WEHA) – Pertumbuhan di FY15 Moderat. NOT RATED.

Economic & Debt Market Daily Report of June 29, 2015

•Rasio utang pemerintah berada dalam level 24,7% dari Produk Domestik Bruto. 
•Islamic Development Bank menawarkan bantuan pinjaman sebesar US$ 5 miliar kepada Indonesia yang akan diarahkan untuk lima sektor selama lima tahun ke depan.
•Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Jum'at, 26 Juni 2015 bergerak bervariasi. Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi relatif terbatas berkisar antara 1 - 4 bps dimana beberapa Surat Utang Negara dengan tenor 8 - 13 tahun mengalami kenaikan imbal hasil sementara itu pada tenor lainnya terlihat mengalami penurunan imbal hasil.
•Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan senilai Rp9,43 triliun dari 30 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana volume perdagangan Surat Utang Negara seri acuan mencapai Rp4,15 triliun. Project Based Sukuk (PBS) seri PBS008 menjasi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, yaitu senilai Rp1,93 triliun dari 9 kali transaksi dengan harga rata - rata pada level 99,46% dengan tingkat imbal hasil sebesar 7,58%. Sementara itu volume obligasi korporasi yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan kemarin senilai Rp410 miliar dari 29 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.  Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri C (ISAT01CCN2) menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, yaitu senilai Rp150 miliar dari 8 kali transaksi dengan harga rata - rata pada level 100,18% dengan tingkat imbal hasil sebesar 9,95%.
•Pada perdagangan di akhir pekan kemarin, harga Surat Utang Negara cenderung bergerak bervariasi di tengah minimnya katalis dai dalam negeri menjelang pengumuman data inflasi Juni 2015 di pertengahan pekan ini serta proses negosiasi utang Yunani yang menemui jalan buntu. Perubahan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin berkisar antara 3 - 43 bps dimana harga Surat Utang Negara sempat mengalami penurunan harga, didorong oleh investor yang melakukan aksi ambil untung (profit taking), namun harga beberapa seri Surat Utang Negara harga kembali naik setelah investor kembali melakukan pembelian.
•Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 20 pts (0,15%) pada level 13308 per dollar Amerika. Rupiah pada perdagangan di akhir pekan kemarin beregrak cukup berfluktuasi dimana sempat mengalami pelemahn di awal perdagangan, namun pada pertengahan hingga berakhirnya sesi perdagangan cenderung mengalami penguatan dan diperdagangkan pada kisaran 13.293,00 - 13.345,00 per dollar Amerika.
•Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan cenderung bergerak bervariasi dengan kecenderungan untuk mengalami koreksi terimbas katalis negatif dari pasar surat utang global. Pada perdagangan di akhir pekan, imbal hasil surat utang global cenderung mengalami kenaikan dimana imbal hasil surat utang Jerman (Bund) ditutup pada level 0,925% naik dari posisi 0,86% pada perdagangan sebelumnya serta imbal hasil Surat Utang Amerika (US Treasury) yang ditutup pada level 2,474%, naik dari level 2,410% pada perdagangan sebelumnya.
•Rekomendasi : cermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder dengan masih merekomendasikan untuk melakukan trading jangka pendek. Secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih berada pada tren penguatan, sehingga dalam jangka pendek harga Surat Utang Negara masih berpeluang untuk mengalami kenaikan. Namun demikian investor perlu mencermati kondisi pasar surat utang global, dimana kondisi tersebut akan membatasi potensi poenguatan harga Surat Utang Negara di pasar domestik, bahkan berpeluang untuk mengalami koreksi. Dengan kondisi tersebut kami menyarankan kepada investor untuk melakukan  strategi penjualan Surat Utang Negara di saat harga Surat Utang Negara mengalami kenaikan (sell on strength), terutama pada seri FR0070, FR0071 dan FR0068.
•Investor asing menambah kepemilikannya di Surat Berharga Negara senilai Rp10,91 triliun. Berdasarkan data kepemilikan Surat Berharga Negara yang dapat diperdagangkan per tanggal 25 Juni 2015, kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara senilai Rp538,36 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 39,69% dari total outstanding Surat Berharga Negara yang dapat diperdagangkan yang jumlahnya mencapai Rp1356,43 triliun.
•Pada periode sepekan kedepan terdapat enam surat utang yang akan jatuh tempo senilai Rp2,14 triliun.
•PT Pemeringkat Efek Indonesia mempertahankan peringkat "idAA-" terhadap peringkat Medium Term Notes yang diterbitkan oleh PT Bank Resona Perdania.

Cara Belajar Pola Candle Stick Sesi 3

5. Pola Inverted Hammer

Pola Inverted Hammer candlestick  terjadi terutama di bagian bawah downtrend dan merupakan peringatan dari potensi pembalikan ke atas. Penting untuk dicatat bahwa pola Inverted adalah peringatan perubahan harga potensial, bukan sinyal untuk membeli.
Pola Inverted Hammer, seperti pola  Shooting Star, diciptakan bila harga pembukaan, terendah, dan penutupan  adalah kira-kira harga yang sama. Juga, ada upper shadow yang panjang, yang harus minimal dua kali dari panjang real body.
Ketika harga terendah dan pembukaan adalah sama, sebuah Inverted Hammer bullish candlestick terbentuk dan dianggap sebagai tanda bullish yang kuat daripada ketika harga terendah dan penurupan adalah sama. Setelah terjadi downtrend yang berkepanjangan, sebuah pola Inverted Hammer adalah bullish karena harga ragu-ragu dan bergerak ke bawah dengan meningkatkan votalitas secara signifikan di siang hari. Namun demikian, penjual kembali ke pasar dan mendorong harga kembali di dekat harga pembukaan, tetapi kenyataan bahwa harga mampu meningkat secara signifikan menunjukkan bahwa pembeli sedang menguji kekuatan penjual. Apa yang terjadi pada hari berikutnya setelah pola Inverted Hammer akan memberikan ide ke para pedagang untuk mengambil posisi order.

Grafik di bawah kontrak Futures S & P 500 yang  menunjukkan pola  Inverted Hammer :
Dalam grafik di atas , pasar dimulai dengan adanya gap up. Harga bergerak lebih tinggi, sampai perlawanan dan pasokan ditemukan di harga tertinggi hari. Ekskursi pembeli ‘ke atas dihentikan dan harga berakhir hari itu dibawah harga pembukaan.
Konfirmasi bahwa dowtrend itu dalam kesulitan terjadi pada hari berikutnya ketika kontrak E-mini S & P 500 Futures  terjadi gap up keesokan harinya dan terus bergerak ke atas, menciptakan bullish candle  hijau. Untuk beberapa pedagang, ini merupakan candle  konfirmasi, ditambah fakta bahwa support downtrend telah break, memberikan sinyal untuk melakukan order buy.
Penting untuk diulang, bahwa pola Inverted Hammer bukan sinyal untuk membeli; indikator lain seperti break terhadap trendline atau candle konfirmasi harus digunakan untuk menghasilkan sinyal beli yang sebenarnya.
6. Pola Hanging Man
Pola candlestick Hanging Man, adalah tanda bearish. Pola ini terjadi terutama di bagian atas uptrends dan merupakan peringatan dari potensi pembalikan ke bawah. Penting untuk menekankan bahwa pola Hanging Man adalah peringatan perubahan harga potensial, bukan sinyal, dalam dan dari dirinya sendiri, untuk melakukan posisi jual.
pola hanging man
Pola Hanging Man, seperti Hammer, ini dibuat ketika, harga pembukaan, tertinggi, dan penutupan adalah kira-kira harga yang sama. Juga, terjadinya lower shadow panjang, yang harus minimal dua kali panjang tubuh nyata. Ketika harga tertinngi dan harga pembukaan  adalah sama, sebuah Hanging Man bearish candlestick yang terbentuk dan dianggap sebagai tanda bearish yang kuat daripada ketika harga tertinggi dan penutupan adalah sama.
Setelah uptrend yang panjang, pembentukan sebuah Hanging Man adalah bearish karena harga ragu-ragu dengan penurunan harga  secara signifikan pada siang hari. Memang, pembeli kembali ke pasar, dan mendorong harga kembali disekitar harga pembukaan, tetapi kenyataannya bahwa harga bisa turun secara signifikan menunjukkan bahwa penjual sedang menguji tekad pembeli. Apa yang terjadi pada hari berikutnya setelah pola Hanging Man akan memberikan gambaran ke trader, apakah harga akan lebih tinggi atau lebih rendah.
Grafik di bawah adalah saham Alcoa (AA), menggambarkan sebuah Hanging Man, dan  Bearish Candlestick merah besar  setelah Hanging Man memperkuat penjual untuk berpikir bahwa pembalikan harga ke bawah akan datang:
contoh grafik hanging man
Dalam grafik saham di atas Alcoa, pasar memulai pengujian hari itu untuk menemukan di mana permintaan akan memasuki pasar. Harga saham Alcoa akhirnya menemukan support pada harga terendahnya har itu. Tekanan penjual ke bawah dihentikan dan harga berakhir disekitar harga pembukaan.
Penting untuk diketahui, bahwa pola Hanging Man bukanlah tanda untuk melakukan order sell; indikator lain seperti break terhadap trendline atau  konfirmasi candle harus digunakan untuk menghasilkan sinyal jual.

Nantikan sesi berikutnya di Cara Belajar Pola Candle Stick Sesi 4

Sabtu, 27 Juni 2015

Cara Belajar Pola Candle Stick Sesi 2

3. Pola Piercing

Pola Piercing adalah pola bullish candlestick pembalikan , mirip dengan Pola Bullish Engulfing . Ada dua komponen dari formasi Pola Piercing:
  •      Bearish Candle (Hari 1)
  •      Bullish Candle (Hari 2)
pola piercing
Sebuah Pola Piercing terjadi ketika candle bullish pada Hari ke- 2 ditutup di atas pertengahan candle bearish ke-1.
Selain itu, gap down  di hari ke- 2 hanya untuk mengisi gap saja dan menutup secara signifikan terhadap penurunan harga yang dibuat sebelumnya di Hari-1 dimana terjadinya bearish candlestick.
Penolakan gap oleh pembeli adalah tanda bullish besar, dan fakta bahwa pembeli mampu menekan lebih dari penurunan harga hari sebelumnya dah bahkan menciptakan sentimen bullish. Pembeli berhasil menahan harga yang lebih tinggi, menyerap kelebihan pasokan dan meningkatkan tingkat permintaan.
Piercing Pola Candlestick Chart Contoh
Grafik di bawah adalah Intel saham (INTC)  menggambarkan sebuah contoh dari Pola Piercing:
contoh grafik pola piercing

Sinyal Beli Pola Piercing

Umumnya indikator teknis lain digunakan untuk mengkonfirmasi sinyal beli yang diberikan oleh Pola Piercing(yaitu break terhadap trendline). Karena Pola Piercing berarti bahwa pembeli tidak dapat sepenuhnya membalikkan penerunan harga  dari Hari ke-1, gerakan lebih bullish harus diharapkan sebelum sinyal beli langsung diberikan. Juga, volume lebih dari biasanya pada kemajuan bullish pada Hari ke-2 adalah indikator kuat bahwa pembeli telah mengambil alih dan bahwa downtrend sebelumnya kemungkinan berakhir.
4. Pola Morning Star
Pola Morning star adalah pola pembalikan bearish, biasanya terjadi di bagian bawah downtrend. Pola ini terdiri dari tiga candle:
  •      Bearish Candle Besar  (Hari 1)
  •      Bullish atau Bearish candle Kecil (Hari 2)
  •      Bullish Candle Besar (Hari 3)
Bagian pertama dari pola pembalikan Morning Star adalah bearish candle merah besar . Pada hari pertama, Penjual memegang kendali pasar, biasanya membuat harga terendah baru. 
Hari kedua dimulai dengan Gap down. Jelas dari pembukaan Hari 2 bahwa penjual berada dalam kontrol. Namun, penjual tidak mendorong harga jauh lebih rendah. Kandil pada Hari 2 adalah cukup kecil dan dapat menjadi bullish, bearish, atau netral (yaitu Doji).
Secara umum, candle bullish pada Hari 2 adalah tanda kuat dari sebuah pembalikan yang akan datang. Tapi itu adalah Hari 3 yang memegang paling signifikansi.
Hari 3 dimulai dengan gap up, dan pembeli dapat menekan harga lebih jauh ke atas, bahkan sering lebih tinggi dari harga tertinggi pada Hari 1.
Grafik di bawah ini dari S & P 400 Midcap exchange traded fund (MDY) menunjukkan contoh sebuah pola bullish morning star yang terjadi pada akhir downtrend:
pagi bintang pola reversal candlestick terjadi setelah downtrend
Hari ke-1 pola Morning Star  untuk grafik 400 Midcap (MDY) di atas terjadi sebuah candle bearish yang kuat. Hari ke-2 terus sentimen bearish Hari ke-1 oleh gapping down. Namun, Hari ke-2 adalah candle Doji, yang merupakan candle keraguan dalam pasar. Penjual tidak dapat melanjutkan penurunan besar hari sebelumnya, mereka hanya mampu menutup sedikit lebih rendah dari harga pembukaan.
Hari ke-3 dimulai dengan gap up. pembeli kemudian memegang kendali pasar sepanjang hari itu. Juga, pada hari  ke-3 trendline break dan menandakan dimulainya trend baru.
Nantikan kelanjutannya di cara belajar pola Candle Stick Sesi 3

Cara Belajar Pola Candle Stick Sesi. 1

Pola Candlestick adalah formasi yang terbentuk dari beberpa candlestick pada grafik yang dapat memberikan gambaran ke trader tentang keadaan market, apakah sedang bullish, bearish atau sideways (flat). Pola candlestick sangat membatu para trader-trader forex untuk mengambil keputusan buy, sell atau untuk tidak masuk dulu ke dalam pasar karena menunggu konfirmasi candle berikutnya.
Berikut adalah beberapa pola candlestik yang harus kita pelajari, antara lain:
1. Pola Tweezer Tops and Bottoms
Pola Tweezer Tops adalah pola pembalikan bearish yang terlihat di bagian atas uptrends danPola Tweezer Bottoms adalah pola pembalikan bullish terlihat di bagian bawah downtrend.
Pola Tweezer Tops terdiri dari dua lilin:
  •     Bullish Candle (Hari 1)
  •     Bearish Candle (Hari 2)
Pola Tweezer Bottoms  terdiri dari dua lilin:
  •     Bearish Candle (Hari 1)
  •     Bullish Candle (Hari 2)
pola tweezer top dan bottoms
Kadang-kadang Pola Tweezer Tops and Bottoms memiliki tiga candle.
Sebuah Tweezer Tops bearish terjadi selama uptrend ketika pembeli mengambil harga yang lebih tinggi, dan penutupan harga hari itu berada di dekat harga tertinggi (tanda bullish). Namun, pada hari kedua, bagaimana pedagang merasa (yaitu sentimen mereka) membalikkan sepenuhnya. Pasar dibuka dan harga terjun kebawah, sering melebihi kenaikan harga di Hari 1.
Sebaliknya, sebuah Tweezer Bottoms terjadi selama downtrend ketika penjual terus mengambil harga yang lebih rendah, biasanya menutup  di dekat posisi terendah hari itu (tanda bearish). Namun demikian, Hari ke-2 adalah benar berlawanan karena harga membuka dan melonjak ketas.  kadang-kadang melbihi dari seluruh panjang candle dari hari sebelumnya.
Sebuah Pola Tweezer Bottoms ditampilkan pada grafik saham Exxon-Mobil (XOM) dibawah ini :
penjepit bawah
Para penjual mendorong harga Exxon-Mobil (XOM) ke bawah pada Hari ke-1, namun pasar di hari ke-2  harga melonjak keatas melebihi dari harga pembukaan pada hari ke-1. Sebuah sinyal beli umumnya akan diberikan pada hari setelah Tweezer Bottoms, dengan asumsi candle berwarna hijau atau bullish.
Grafik 15-menit di bawah ini adalah kontrak E-mini Futures Russell 2000 menunjukkan contoh tweezer top:
Pada Hari 1, Pembeli yang memgang kendali atas Russell 2000 E-mini. Pada Hari 2, bagaimanapun, pembeli mulai mencoba untuk membuat harga tertinggi baru, tetapi ditolak oleh overhead resistance yang dibuat oleh tertinggi hari sebelumnya itu. Pasar kemudian tenggelam dengan cepat hanya untuk memulihkan setengah pada akhir penutupan di hari 2. Hari ke-3 dibuka dengan gap yang spektakuler, tapi pembeli  segera ditolak oleh penjual di garis resistance. Russell 2000 E-mini kemudian jatuh untuk sisa hari itu. Chartists klasik banyak yang  mengenali tiga tweezer top sebagai pola grafik double top.
Pola tweezer top  sangat membantu karena secara visual menunjukkan pengalihan kekuasaan dan sentimen dari pembeli ke penjual. Tentu saja indikator teknis lainnya harus digunakan sebelum membuat keputusan untuk membeli atau sinyal jual berdasarkan pola tweezer.
2. Pola Shooting Star
Pola Shooting Star  adalah pola bearish candlestick pembalikan yang signifikan  yang terutama terjadi di bagian atas uptrends.
pola shooting star
Pola Shooting star terbentuk bila harga pembukaan, harga terendah, dan dan harga penutupan adalah kira-kira memiliki harga yang sama. Juga, ada upper shadow yang panjang, umumnya didefinisikan setidaknya dua kali panjang dari real bodyKetika harga terendah dan harga penutupan adalah sama, sebuah Shooting star  bearish candlestick terbentuk dan dianggap formasi yang kuat karena penjual mampu menolak tekanan pembeli dan benar-benar penjual mampu mendorong harga lebih dengan penutupan di bawah harga pembukaan .
Pola  Shooting Star dianggap kurang bearish, namun demikian bearish ketikaharga pembukaan dan harga terendah adalah kurang lebih sama. Para penjual mampu menangkal para pembeli, tetapi tidak dapat membawa harga kembali ke harga pembukaan.
Upper shadow Shooting Star menyiratkan bahwa pasar sedang diuji untuk menemukan di mana resistensi dan pasokan berada. Ketika pasar menemukan daerah resitance, penjual mulai mendorong harga lebih rendah, dan mengakhiri di dekat harga pembukaan. Dengan demikian, kemajuan bullish ke atas ditolak oleh penjual.

Contoh Grafik Shooting Star

Grafik di bawah ini adalah Cisco Systems (CSCO) yang menggambarkan pola pembalikan Shooting Star setelah uptrend:
Dalam grafik di atas CSCO, pasar mulai pengujian hari untuk menemukan di mana pasokan akan memasuki pasar. Harga saham CSCO pada akhirnya menemukan resitentance pada harga tertinggi hari itu. Bahkan, ada resistensi dan begitu banyak tekanan jual berikutnya, bahwa harga mampu menutup hari itu  secara signifikan lebih rendah dari harga pembukaan.
Shooting Star adalah sebuah pola candlestick yang sangat bermanfaat untuk membantu pedagang visual melihat dimana resistensi dan pasokan berada. Setelah uptrend, pola Shooting Star memberikan sinyal ke pedagang bahwa uptrend bisa berakhir dan bahwa posisi beli mungkin harus dikurangi atau benar-benar keluar dari pasar.
Namun, indikator lain harus digunakan dalam hubungannya dengan pola candlestick Shooting Star untuk menentukan sinyal juall, misalnya, menunggu sehari untuk melihat jika harga terus jatuh atau indikasi grafik lainnya sepertibreak terhadap trendline.
Untuk pedagang agresif, pola Shooting Star digambarkan di atas dapat digunakan sebagai sinyal jual. Bagian merah dari candle (perbedaan antara harga pembukaan dan harga penutupan) yang sangat besar pada CSCO, yang bisa dianggap sama dengan candle bearish yang terjadi pada hari berikutnya. Namun, hati-hati karena penutupan Shooting Star beristirahat tepat di garis uptrend untuk Cisco Systems.
Nantikan post kami yang disesi berikutnya.......